Pengusaha Transportasi Lokal Minta Dilibatkan Angkut Penonton Sirkuit Mandalika

Para pengusaha transportasi lokal meminta untuk dilibatkan dalam gelaran MotoGP yang akan digelar Maret 2022. Permintaan ini disampaikan karena dalam event balap sebelumnya di Sirkuit Mandalika, sebagian besar penyediaan transportasi dari berbagai simpul ditangani oleh pengusaha luar daerah.

“Hendaknya pengusaha lokal diberikan kesempatan langsung. Tidak lagi oleh pengusaha Jakarta,” kata Ketua DPD Organda Nusa Tenggara Barat Junaidi Kasum kepada Tempo, Kamis, 16 Desember 2021.

Menurut Junaidi, pada penyelenggaraan World Superbike yang berlangsung 19-21 November lalu, banyak pekerjaan yang diberikan kepada perusahaan asal Jakarta, mulai dari penjualan tiket sampai pengadaan kendaraan untuk transportasi penonton. Selain itu, penanganan sticker tanda kendaraan diserahkan kepada Dinas Perhubungan NTB, Organda NTB dan Direktorat Lalu Lintas Polda NTB.

“Kalau WSBK kemarin, Indonesia Tourism Development Corporation, Mandalika GrandPrix Association, Event Organizer juga mengeluarkan sendiri sticker kendaraan yang bisa masuk kawasan sirkuit,” ujar Junaidi.

Jika pengusaha Jakarta yang dipercaya menangani pekerjaan yang berurusan dengan kebutuhan dukungan MotoGP, menurut Junaidi, maka keuntungan penyelenggaraan event akan mengalir ke Jakarta bukan untuk pengusaha di daerah. Artinya tidak ada dampak ekonomi yang bisa dirasakan pengusaha lokal.

Padahal, menurut Junaidi, ada potensi ekonomi yang besar terkait penyediaan transportasi bagi sekitar 25 ribu penonton yang akan datang ke Sirkuit Mandalika. Diperkirakan membutuhkan ratusan bus besar dan minibus dari Jakarta dan angkutan sewa khusus (ASK) mulai dari Avanza, Innova Reborn, Fortuner, Pajero hingga Alphard.

Junaidi pun menyinggung soal biaya sewa kendaraan yang melambung tinggi. Misalnya tarif Toyota Avanza sehari Rp 300 ribu sesuai kesepakatan bisa menjadi Rp 1,5 juta saat event. Penyewaan Alphard pun yang semula Rp 3 juta bisa melambung menjadi Rp 7 juta. “Wajar tinggi sewanya karena mendatangkan dari luar Lombok,” kata dia.

Menurut hitungan Junaidi, kebutuhan angkutan sewa khusus mencapai lebih 3.000 unit. Sedangkan ketersediaan kendaraan lokal juga masih terbatas sekitar 600 unit ditambah taksi hingga mencapai 2.000 unit, namun tetap bisa membantu pemenuhan kebutuhan transportasi ke Sirkuit Mandalika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *